Efek Stres Pada Kondisi Medis Dan Psikologis

Sekarang ada bukti yang menunjuk ke respon stres yang abnormal sebagai penyebab berbagai penyakit atau kondisi tidak normal. Bisa termasuk gangguan kecemasan, depresi, dan penyalahgunaan zat atau obat-obatan terlarang. Stres dapat mempengaruhi hampir semua sistem organ tubuh, dan dikaitkan dengan kondisi yang beragam seperti ruam kulit, tekanan darah tinggi, penyakit jantung, penyakit pencernaan tertentu, beberapa jenis kanker, dan bahkan proses penuaan itu sendiri.

Stres juga tampaknya meningkatkan frekuensi dan tingkat keparahan sakit kepala migrain, asma, dan fluktuasi gula darah pada penderita diabetes. Ada juga bukti ilmiah yang menunjukkan bahwa orang yang mengalami stres psikologis lebih rentan untuk menderita pilek dan infeksi lain. Stres psikologis luar biasa (juga disebut trauma) dapat menyebabkan penyakit jiwa sementara (transient) dan (kronis) gejala tahan lama dari penyakit jiwa yang serius yang disebut gangguan stres pasca trauma.

Stres bisa tak terkendali, tak terduga, dan konstan, memiliki konsekuensi yang luas pada kesehatan fisik dan mental kita. Stres dapat dimulai dalam rahim dan kambuh sepanjang hidup. Salah satu potensi patologis (abnormal) konsekuensi dari stres adalah ketidakberdayaan yang dipelajari yang mengarah ke keputusasaan dan ketidakberdayaan depresi klinis, tetapi di samping itu, banyak penyakit, seperti kecemasan kronis, tekanan darah tinggi, penyakit jantung, dan gangguan adiktif.

Alam telah memberikan kita mekanisme untuk mengatasi stres melalui sumbu HPA dan lokus coeruleus/sistem saraf simpatik. Selain itu, penelitian telah menunjukkan kepada kita proses biologis yang menjelaskan bahwa terlalu banyak stres, terutama ketika kita tidak bisa memprediksi atau mengontrol kekambuhan, adalah berbahaya bagi kesehatan kita.

No comments:

Post a Comment